Kehadiran 'Cowboys in Paradise', film dokumenter yang menampilkan kisah para gigolo di Bali, menarik perhatian banyak pihak, termasuk artis. Shahnaz Haque pun menganggap film itu bisa menurunkan nilai pariwisata Bali.
"Adanya pembuatan film ini akan membuat nilai pariwisata di Bali menurun,"Perempuan yang kini berusia 37 tahun itu berharap pemerintah memiliki strategi untuk mengembalikan imej Pulau Dewata. Shahnaz pun minta supaya pemerintah seharusnya menjadikan kontroversi 'Cowboys in Paradise' sebagai tantangan baru bukan sebuah masalah.
Shahnaz pun tidak menyalahkan Amit Virmani, sutradara yang menggarap 'Cowboys in Paradise'. Amit hanya menampilkan sisi lain kehidupan Bali yang mungkin belum pernah diungkapkan ke publik.
"Jangan-jangan dia membuat film ini untuk membuat mata dunia melihat bahwa ada tempat yang namanya Bali butuh bantuan," jelasnya.
Setelah Satgas Pantai Kuta merazia puluhan pria kekar, kini polisi pun turun tangan. Satgas bekerjasama dengan polisi mencari anak pantai yang tampil di film 'Cowboys in Paradise'.
Tresna mengatakan, penertiban terhadap beach boys tetap akan dilakukan. Namun pengusutan dilakukan oleh pihak kepolisian. Sedangkan 28 pria kekar dan satu wanita yang dirazia sudah diperiksa di kantor Lurah Kuta.
Selanjutnya Pihak kepolisian sebagai institusi yang berkompeten yang akan menelusuri pihak-pihak yang terkait dengan film yang dinilai mencemarkan nama baik Pantai Kuta ini.
Sutradara film dokumenter itu, Amit Virmani, mengkhawatirkan keselamatan para anak pantai yang muncul di filmnya. Amit adalah warga Singapura keturunan India.
Rabu, 28 April 2010
Browse » Home »
Perlu Diketahui
» Cowboy In Paradise VS Satgas Kuta
Cowboy In Paradise VS Satgas Kuta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Cowboy In Paradise VS Satgas Kuta”
Posting Komentar
Siapapun yang berkunjung, kiranya bersedia memberikan komentar atau sekedar coretan.....